
Perbedaan, entah itu perbedaan usia, ideologi, suku, ras, atau keyakinan. Ada yang menyikapinya dengan secara berlebihan yang berujung pada kesan tidak bisa menyatu atau beda berarti salah, ada juga yang menyikapi perbedaan dengan acuh dan menganggap perbedaan adalah hal yang biasa dan tidak terlalu penting atau bisa di bilang: "aku ya aku, kamu ya kamu", lebih pada penekanan hubungan akan bisa lancar kalau ada manfaat yang ada pada orang lain. Dan yang terakhir, perbedaan disikapi dengan positif, perbedaan dianggap sesuatu hal yang indah dan perlu untuk di syukuri.
terlepas dari itu semua, terserah Anda berada pada pola yang mana atau menganut ideologi yang mana, semuanya tergantung dari cara kita menyikapinya. Kalau memang perbedaan menjadi permasalahan yang cukup besar apalagi dalam konteks keyakinan. Banyak yang melihat masalah terjadi karena perbedaan yang ada, beda disini dinilai sebagai suatu hal salah. Untuk sebagian orang memang agak susah menghargai perbedaan, apalagi orang-orang yang "idealisme"nya berlebihan.
Padahal kebersamaan bisa saja mendominasi kalau cara pandang lebih ditekankan pada persamaan yang ada, tapi tidak bisa di pungkiri, kalau sebagian banyak orang melihat dari segi perbedaan yang ada, yang memaksa mereka untuk bergabung hanya dengan kelompok-kelompok yang mereka anggap "sama".
Selanjutnya, dan sepenuhnya terserah pada Anda mau melangkahkan kaki dan menentukan sikap untuk saling menyatukan langkah kearah persamaan yang mengesampingkan perbedaan atau dengan dengan sikap yang sebaliknya yang memaksa diri untuk membuat pagar pemisah untuk menghindari persatuan. Pahami dan renungi sobat....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar